Selasa, 07 April 2015

Lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD

Lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD
Pembukaan lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD sudah siap diadakan pada bulan Mei 2015. Tenaga TPPD dipersiapkan untuk mengawal uang dana desa 1 miliar per desa per tahun. Tenaga TPPD bukan hanya untuk mengawal dana tersebut tetapi juga untuk mengawal dan mendampingi seluruh penggunaan dana yang dilakukan oleh Pemerintah Desa.

Pembukaan lowongan tenaga pendamping pembangunan desa-TPPD akan diadakan secara bertahap dimulai bulai Mei 2015. Pendaftaran dapat dilakukan  melalui kecamatan masing-masing atau langsung ke Kabupaten untuk ditempatkan ditingkat kecamatan dan kabupaten. Syarat pendaftar adalah mereka yang berijazah S1 dan memiliki sertifikat TPPD. bagi yang belum memiliki juga boleh mendaftar dengan syarat apabila sudah diterima wajib mengikuti diklat TPPD dalam jangka 2 tahun harus sudah meiliki sertifikat tersebut

Selasa, 12 November 2013

Pertama dan Spektakuler Peringatan Tahun Baru 1435 H Tk. Kab. Banyumas

Pertama dan Spektakuler Peringatan Tahun Baru 1435 H Tk. Kab. Banyumas

Peringatan Tahun Baru 1435 H Tingkat Kabupaten Banyumas dan pencanangan gerakan sadar zakat  berlangsung sangat meriah dan spektakuler. Peringatan diawali dengan penampilan Group Rebana Darunnajah STAIN Purwokerto, do’a awal tahun oleh K.H. Sobri pimpinan pondok pesantren Al Falah Tinggarjaya Jatilawang, nabuh bedug bersama di alun-alun Purwokerto dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah, do’a akhir tahun dan pemotongan tumpeng oleh Bupati Achmad Husein sebagai tanda telah memasuki  tahun baru 1435 H di pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas dan dilanjutkan dengan pawai ta’aruf.

Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Foum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kepala Dinas/lemtekda, Camat se-Kabupaten Banyumas Lurah se-wilayah eks Kotatip Purwokerto, tokoh agama dan tidak kurang dari 3.000 santriwan dan santriwati dari kumpulan Taman Pendidikan Al Qur’an dan Madrasah Diniyah di wilayah Kabupaten Banyumas.

Pawai ta’aruf dilepas oleh Bupati Achmad Husein, turut serta mengikuti pawai ta’aruf beserta Kapolres Banyumas, Dandim 0701 Banyumas dan anggota Forkompinda lainnya, seluruh pimpinan Dinas/lemtekda, camat se-Kabuapten Banyumas, Lurah di wilayah eks Kotatip Purwokerto serta tidak kurang dari 3.000 santriwan dan santriwati dari kumpulan Taman Pendidikan Al Qur’an dan Madrasah Diniyah di wilayah Kabupaten Banyumas dan sisaksikan oleh ribuan masyarakat kota Purwokerto yang memadati sepanjang rute pawai.

Pawai ta’aruf menempuh rute start di Alun-alun Purwokerto, Jalan jenderal Soedirman, Jalan Merdeka, Jalan Gatot Subroto, Jalan masjid dan finish di Alun-alun Purwokerto dengan mengumandangkan sholawat atas Nabi Muhammmad SAW dengan diiringi berbagai peralatan music trasisional seperti music tek tek, genjring dan berbagai music berunansa keilaman lainnya.

Usai pawai Taaruf kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan penampilan group Qosidah Elsas dari desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok, Penampilan 99 santri Nasyid Santri BADKO TPQ  Kabupaten Banyumas, Penampilan musik genjring/Hadroh oelh 75 Orang, penampilan Deni Arden dari Yogyakarta, dan diakhiri pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang H. Soediro yang dipentaskan khusus di alun-alun Purwokerto.

Asiten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Ir.Tjutjun Sunarti Rochidie, M.Si selaku ketua panitia penyelenggara dalam laporannya menyampaikan, maksud dilaksanakannya penyambutan Tahun baru 1435 H tingkat Kabupaten Banyumas adalah untuk memperkuat syiar islam dengan tujuan untuk memperkuat tali silaturahmi persaudaraan diantara umat islam. Sementara Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein dalam sambutannya menyampaikan, awalnya dirinya merasa ragu sedikit yang hadir karena hujan  akan tetapi setelah do’a awal tahun hujan menjadi reda sebagai isyarat dosa tahun lalu telah diampuni oleh Alloh SWT dan ternyata yang hadir sangat banyak .

Bupati juga menyampaikan peringatan tahun baru Hijirah diharapkan akan membawa perubahan mendasar terhadap peradaban umat manusia, perubahan dari zaman jahiliah menuju peradaban madaniah di bawah naungan cahaya illahi, dari kehidupan yang tidak memiliki peradaban ke arah kehidupan yang penuh rahmat, ampunan dan kasih sayang. Melalui momentum peringatan Tahun Baru Hijriah, Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Banyumas untuk bekerja dengan jujur dan lurus untuk kemanfaatan Banyumas.

Terkait dengan pencangan sadar zakat, Bupati menyampaikan, gerkan zakat di Kabuapten Banyumas sudah mengalami kemajuan yang baiik dilihat dari kesadaran masyarakat yang semakin tinggi namun demikian Husein tetap mengajak masyarakat Banyumas untuk meningkatkan pembayaran zakatnya karena zakat merupakan ibadah “maaliyah ijtimaiyah”, yang memiliki posisi dan peranan yang penting dan strategis, dari sudut keagamaan, sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. sebagai faktor utama dalam pemerataan harta benda di kalangan umat islam, zakat juga merupakan sarana utama dalam menyebarluaskan perasaan senasib sepenanggungan dan persaudaraan di kalangan umat islam. dengan zakat diharapkan akan membantu dan memperbaiki taraf sosial ekonomi penerimanya, serta mempererat hubungan si kaya dan  si miskin. Peringatan tahun baru hijriah dakhiri dengan penandatangan kesanggupan membayar zakat oleh Bupati Banyumas yang berharap diikuti oleh pegawai di Kabupaten Banyumas dan dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit oleh ki dalang H Soediro dari Purwokerto

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Banyumas

Sejarah Kabupaten Banyumas

Sejarah Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).

Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.

Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.

Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?
R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu.
Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.

Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.

Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".
 
 
PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582
 
 1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705
6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830) Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - 2013)
31. Ir Adhmad Husein ( 2013 - sekarang)

Letak Geografis Kabupaten Banyumas

Letak Geografis Kabupaten Banyumas 

Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya & merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108 " 39` 17`` sampai 109" 27` 15`` & di antara garis Lintang Selatan 7" 15` 05`` sampai 7" 37` 10`` yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah :Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
  1. Sebelah Selatan:  Kabupaten Cilacap
  2. Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
  3. Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara
Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan seba-gian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M & masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas karena tergolong di belahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim tropis basah. Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 derajat C - 30,9 derajat C.
Lihat Banyumas di google Maps, klik 

Selasa, 24 September 2013

Guplak, Wong Penginyongan Ora Bisa Gawe Kurikulum Banyumasan

Kurikulum pendidikan wis aweh aturan ngolihna anane muatan lokal, sing bisa diisi kanggo nguri-nguri bodaya lokal, uga kelebu wong penginyongan sing duwe bahasa dhewek, mesthine pemrentah karo ahli bahasa lan budaya Banyumasan bisa ngancang kurikulum Banyumasan. Kurikulum sing dimaksud sing bisa bener-bener nguri-nguri bahasa Banyumasan.

Kurikulum saiki ora pas lan ora patut kanggo nglestarikna budaya lan bahasa Banyumasan, isine mung pengetahuan dudu tatanan bahasa sing bener lan nganggo paugeran. Kudu ana seminar bahasa Banyumasan sing nentukna macem, urutan, kududukan lan liyane.

Bocah sekolah jaman saiki langka sing bisa kon ngramakna basa Banyumasan lewih-lewih krama inggil. Kuwe sebabe kurikulume salah ora ngutamakna bahasa pedinan sing neng Banyumasan.

Kanggo Pemrentah Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, kudu njagong bareng nganakna seminar basa Banyumasan. Aja mung kepenak ngurusi politik praktis thok karo proyek, aja kaya guplak kabeh ora bisa mbelani basane dhewek

Mangga sing pada peduli maring basane dhewek pada dipikirna temenan. mayuh padha melu urun rembug , melas bocah sing pada belajar mumet tapi ora kanggo

Penulis : Raras Wuri Miswandaru, SPdI. Ketua Pemuda Pakarti & YGNI Banyumas

Rabu, 01 Mei 2013

Selamat Hari Buruh Sedunia Tapi Masih Merana | May Day ~ RARAS WURI MISWANDARU

Selamat Hari Buruh Sedunia Tapi Masih Merana | May Day ~ RARAS WURI MISWANDARU


elamat Hari Buruh , semoga Pemerintah  benar-benar peduli akan kesejahteraan para buruh baik buruh di sektor formal maupun di sektor non formal , Pemerintah jangan hanya membela pengusaha dan keinginan asing saja, rakyat butuh kesejahteraan dan jaminan hidpu yang lebih layak.

Kalau Pemerintah dan Dewan tidak becus urusi rakya dan tidak bisa membela rakyat maka lebih baik mundur jangan hanya memperkaya diri seniri saja rakyat tidak dipikirkan

Minggu, 07 April 2013

SIMBAH WURI : BEDAKAN DAKWAHKU DENGAN EYANG SUBUR, ADI BING SLAMET !


POSTED BY RARAS WURI MISWANDARU ON 02.01 
Penggerak Dakwah Anak-anak dan Pemuda
Simbah Wuri Guru Ngaji YGNI, Papua
Seperti yang suda sampaikan pada tulisan terdahulu : Beda Eyang Subur dan Simbah Wuri bahwa kecenderungan selebritis bahkan sebagian masyarakat Indonesia mencari ketenaran, harta dan ketenaran dengan cara-cara yang salah dan diluar nalar.

Seperti Kasus Adi waktu terpuruk mencari pencerahan datang Eyang Subur yang dipercaya sebagian sebagai sang pencerah . Sebetulnya syah-syah saja Adi Bing Slamet mendatangi eyang, embah, simbah dan lain-lainnya . Yang menjadi masalah adalah yang didatangi itu memberikan bimbingan berdasarkan alquran dan sunnah atau tidak, dan juga orang tersebut beragama Islam yang menjalankan sunnah Muhammad dengan baik atau tidak. Kalau tidak orang tersebut pasti akan memberikan bimbingan yang akan menjauhkan dari Allah SWT atau hanya akan menambah persoalan dikemudian harinya.

Seperti yang sudah sampaikan, saya berdakwah sebagi Gurungaji YGNI di Yayasan YGNI Banyumas dan di Karomah Maunah untuk perbaikan lingkungan dengan mendirikan sekolah dandiniyah gratis  kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak dan pemuda / Karangtaruna yang berkualitas serta pelayanan kesehatan tetapi tidak ada masyarakat yang peduli dan mau membantu  bahkan masyarakat memusuhinya , padahal murid / santri sampai ratusan butuh perhatian dan bantuan mereka.

Orang-orang yang sedang ingin mencapai cita-citanya baik itu sekolah, kenaikan jabatan, jodoh, rezeki, kesehatan atau keturunan harus lebih peduli dan mau membela dan membantu orang-orang yang berdakwah demi tegak dan kejayaan Islam bukannya malah memusuhinya tapi malah mencari orang pintar /dukun

Buat Adi Bing Slamet atau Masyarakat lainnya lihat dan bedakan guru spiritual dengan orang yang sedang berdakwah memperjuangkan kejayaang Islam , lihat guru spirtualmu itu arang yang sholeh dan shidiq atau tidak ? agar tidak sesat dan menyesatkan orang lain.